NADA
" ... Nada, adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
Sifat nada ada 4 yaitu :
a. PITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
b. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
c. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
d. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
Suara Wanita Dewasa ;
a. Sopran (suara tinggi wanita)
b. Messo Sopran (suara sedang wanita)
c. Alto (suara rendah wanita)
Suara Pria Dewasa :
a. Tenor (suara tinggi pria)
b. Bariton (suara sedang pria)
c. Bas (suara rendah pria)
Suara Anak-anak :
a. Tinggi
b. Rendah.
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
- Bersifat riang gembira
- Bersemangat
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
- Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor :
Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
- Kurang bersemangat.
- Bersifat sedih
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
- Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu.
Contoh birama : 2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setengah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
Solmisasi
Solmisasi standar terdiri dari :
1 do - 2 re - 3 mi - 4 fa - 5 sol - 6 la - 7 ti - oktaf
Nada2 standard secara diatonis :
C - D - E - F - G - A - B --> (do = C)
dengan tiap-tiap standar pitch frequensi (dalam Hz):
C = 262 , D = 294 , E = 330 , F = 349 , G = 392 , A = 440 , B = 494
Tanda Sharp (kres) dan Mol
Tanda Sharp (#) atau disebut juga Kres yaitu untuk menaikkan nada 1 half step.
Tanda Mol (b) yaitu digunakan untuk menurunkan nada 1 half-step.
C - D - E - F - G - A - B
Jarak :
C - D = 2 half step
D - E = 2 half step
E - F = 1 half step
F - G = 2 half step
G - A = 2 half step
A - B = 2 half step
B - C = 2 half step
Global (dalam half-step) : 2 2 1 2 2 2 1
Untuk selanjutnya disebut Tangga Nada C Mayor.
Dalam standard mayor .. berikut ini dalam berbagai nada dasar :
Dengan patokan jarak 2 2 1 2 2 2 1
Do - re - mi - fa - sol - la - si - do'
Do = C
C - D - E - F - G - A - B - C'
Do = D
D - E - Fis - G - A - B - Cis - D'
Do = E
E - Fis - Gis - A - B - Cis - Dis - E'
Do = F
F - G - A - Bes - C - D - E - F'
Do = G
G - A - B - C - D - E - Fis - G'
Do = A
A - B - Cis - D - E - Fis - Gis - A'
Do = B
B - Cis - Dis - E - Fis - Gis - Ais - B'
Interval Nada = Jarak Nada satu ke nada lain
Jarak (Dalam Half step) :
0 = Prime = 1st = contoh C ke C
1 = Second minor = 2nd minor = contoh C ke Cis/Des
2 = second mayor = 2nd mayor = contoh C ke D
3 = Terts minor = 3th minor = contoh C ke Dis/Es
4 = Terts mayor = 3th mayor = contoh C ke E
5 = Kuarts = 4th = contoh C ke F
6 = Kuarts Augmented = 4th aug = contoh C ke Fis/Ges
7 = Kuint = 5th = contoh C ke G
8 = Sext minor = 6th minor = contoh C ke Gis/As
9 = Sext mayor = 6th mayor = contoh C ke A
10 = Septime minor = 7th minor = contoh C ke Bes
11 = septime mayor = 7th mayor = contoh C ke B
12 = oktaf = 8th = contoh C ke C'
Kord Mayor memiliki formula :
3rd Mayor + 3rd minor
(4 half-step + 3 half-step)
Contoh :
Kord C mayor terdiri dari : C - E - G
Teknisnya :
C ke E berjarak 4 half-step (3rd mayor)
E ke G berjarak 3 half-step (3rd minor)
Jadi dalam kord C mayor = 3rd mayor (C - E) + 3rd minor (E - G)
Kord Minor memiliki formula :
3rd minor + 3rd Mayor
(3 half-step + 4 half-step)
Contoh :
Kord C minor terdiri dari : C - Es - G
Teknisnya :
C ke Es berjarak 3 half-step (3rd minor)
Es ke G berjarak 4 half-step (3rd mayor)
Jadi dalam kord C minor = 3rd minor (C - Es) + 3rd mayor (Es - G)
Kord Augmented memiliki formula :
3rd Mayor + 3rd Mayor
(4 half-step + 4 half-step)
Contoh :
Kord C augmented (C aug) terdiri dari : C - E - Gis
Teknisnya :
C ke E berjarak 4 half-step (3rd mayor)
E ke Gis berjarak 4 half-step (3rd mayor)
Jadi dalam kord C aug = 3rd mayor (C - E) + 3rd mayor (E - Gis)
Kord Diminished memiliki formula :
3rd minor + 3rd minor
(3 half-step + 3 half-step)
Contoh :
Kord C diminished (C dim) terdiri dari : C - Es - Ges
Teknisnya :
C ke Es berjarak 3 half-step (3rd minor)
Es ke Ges berjarak 3 half-step (3rd minor)
Jadi dalam kord C dim = 3rd minor (C - Es) + 3rd minor (Es - Ges)
Untuk dasar .. kita minimal harus tahu dan mengerti tentang solmisasi, interval dan 4 jenis kord utama yaitu mayor, minor, augmented, dan diminished. Itu cukup. Jika hal ini dapat dikuasai dengan baik maka untuk melangkah ke pelajaran-pelajaran selanjutnya akan mudah. Jadi untuk pemula yang berminat belajar teori .. yang tertulis diatas itu pondasi yang cukup kuat untuk dipahami dan dilatih.
Skala dan Mode perlu dimengerti, karena keduanya terkesan mirip tapi berbeda. Banyak orang rancu dalam pengertian skala dengan mode.
Skala : yaitu suatu kombinasi nada-nada dalam satu oktaf.
contoh :
skala C mayor yaitu terdiri dari nada-nada C-D-E-F-G-A-B-C'
dengan formula (dalam half-step) 2 2 1 2 2 2 1
Mode : yaitu suatu bentuk pemanipulasian suatu Skala sehingga menghasilkan mood yang bervariasi.
contoh : Skala C dimanipulasi dimainkan D sebagai note pertama menghasilkan D E F G A B C D' (untuk contoh kombinasi yg ini standard internasional menyebutnya D Dorian-Mode). Disini kita lihat bahwa dalam mode tidak terjadi perubahan interval dari Skala asli nya. Hanya berbeda cara memainkan/manipulasi urutan nada yang dianggap nada "pertama" nya.
Perlu dipahami maksud Skala dan Mode sehingga kita nggak bingung and rancu ya .. :)
Skala Mayor :
Skala Diatonic Mayor
Formula : 2 2 1 2 2 2 1
Solmisasi : 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1'
Contoh : C - D - E - F - G - A - B - C' (Skala C mayor)
Skala Minor :
Dibagi 3 yaitu Minor Natural, Minor Harmonic, dan Minor Melodic
Minor Natural :
Formula : 2 1 2 2 1 2 2
Solmisasi : 1 - 2 - b3 - 4 - 5 - b6 - b7 - 1'
Contoh :
C - D - Es - F - G - As - Bes - C' (Skala C natural-minor)
A - B - C - D - E - F - G - A' (Skala A natural-minor)
Minor Harmonic
Seperti Minor Natural tetapi pada urutan nada ke 7 dinaikkan 1 half-step.
Formula : 2 1 2 2 1 3 1
Solmisasi : 1 -2 -b3 - 4 - 5 - b6 - 7 - 1'
Contoh :
C - D - Es - F - G - As - B - C' (Skala C Harmonic-minor)
A - B - C - D - E - F - Gis - A' (Skala A Harmonic-minor)
Minor Melodic
Ascending (naik) dan Descending (turun) memiliki pola yg berbeda.
Ascending formula: 2 1 2 2 2 2 1
Descending formula : 2 1 2 2 1 2 2
solmisasi : 1 - 2 - b3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1' == 1' - b7 - b6 - 5 - 4 - b3 - 2 - 1
Contoh :
C - D - Es - F - G - A - B - C' == C' - Bes - A - G - F - Es - D - C (Skala C melodic minor)
A - B - C - D - E - Fis - Gis - A' == A' - G - F - E - D - C - B - A (skala A Melodic minor)
Dalam hal ini kita membicarakan beberapa mode dalam C mayor scale.
Ada 7 Mode dasar dalam skala C mayor :
1. Ionian
2. Dorian
3. Phrygian
4. Lydian
5. Mixolydian
6. Aeolian
7. Locrian
1. Ionian Mode
Sama seperti C mayor biasa. C mayor biasa bisa juga disebut C Ionian mode jika dilihat dari sudut pandang mode.
Nada pertama (root) dimulai dari nada ke 1 dari skala C mayor yaitu C.
Formula : 2 2 1 2 2 2 1
Contoh : C - D - E - F - G - A - B - C'
2. Dorian Mode
Skala C mayor Dimainkan dengan nada ke-2 (D) sebagai root.
Formula : 2 1 2 2 2 1 2
Contoh : D - E - F - G - A - B - C - D'
3. Phrygian Mode
Skala C mayor dimainkan dengan nada ke-3 (E) sebagai root.
Formula : 1 2 2 2 1 2 2
Contoh : E - F - G - A - B - C - D - E'
4. Lydian Mode
Skala C mayor dimainkan dengan nada ke-4 (F) sebagai root.
Formula : 2 2 2 1 2 2 1
Contoh : F - G - A - B - C - D - E - F
5. Mixolydian Mode
Skala C mayor dimainkan dengan nada ke-5 (G) sebagai root.
Formula : 2 2 1 2 2 1 2
Contoh : G - A - B - C - D - E - F - G'
6. Aeolian Mode
Skala C mayor dimainkan dengan nada ke-6 (A) sebagai root.
Formula : 2 1 2 2 1 2 2
Contoh : A - B - C - D - E - F - G - A'
7. Locrian Mode
Skala C mayor dimainkan dengan nada ke-7 (B) sebagai root.
Formula : 1 2 2 1 2 2 2
Contoh : B - C - D - E - F - G - A - B'
Kord-Kord Dalam Skala C Mayor
C - Dm - Em - F - G - Am – Bm7-5 - C'
Terdapat chord-chord :
I = C Mayor , terdiri dari nada C-E-G
II = D minor , terdiri dari nada D-F-E
III = E minor , terdiri dari nada E-G-B
IV = F Mayor , terdiri dari nada F-A-C
V = G Mayor , terdiri dari nada G-B-D
VI = A minor , terdiri dari nada A-C-E
VII = B Half-Diminished , terdiri dari nada B-D-F
Derajat Chord :
I = Tonic
Fungsi : Sebagai chord utama dalam suatu tangga nada.
II = Supertonic
Fungsi : Sebagai "secondary-tonic" dari chord dominant, memiliki kecenderungan untuk bergerak ke arah chord dominant (V)
III = Mediant
Fungsi : Sebagai "penengah" chord I dan V. Cenderung bergerak ke chord IV dan VI.
IV = Sub-Dominant
Fungsi : sebagai penghalus nuansa beriringan dengan chord dominant (V).
V = Dominant
Fungsi : Sebagai penguat suatu pergerakan kord sebelum kembali ke root. Memberikan kesan kestabilan pergerakan kord dalam suatu musik.
VI = Sub-Mediant
Fungsi : sebagai transformasi kesan minor
VII = Leading-Tone
Fungsi : sebagai pemanis pergerakan sebelum ke Tonic (I) ... :nana:
key: Alat bantu: Tangga nada C: c-d-e-f-g-a-b-c'
akord tangga nada C: C (Tonic) - Dm (tingkat II) - Em (III) - F (IV/ subdominant) - G (V/ dominant) - Am (VI) - Bdim (VII/ baca: B half diminished) - C (VIII/ kembali ke Tonic)
Derajat Chord :
I = Tonic
Fungsi : Sebagai chord utama dalam suatu tangga nada.
misalnya tangga nada C, maka Tonicnya adalah akord C (c-e-g)
II = Supertonic Kalo di saya istilahnya DOUBLE DOMINANT
misalnya tangga nada C, DOMINANT nya adalah akord G (g-b-d), maka Supertonic/ DOUBLE DOMINANT nya adalah akord D (d-f#-a)
bila kita memasang akord D dalam lagu yang bertangga nada C, maka otomatis pergerakan akord sesudah D (DOMINANT dari G) adalah akord G (DOMINANT dari C)
Perlu di ingat bahwa akord G adalah Tonic dari akord D, makanya disebut Supertonic
Fungsi : Sebagai "secondary-tonic" dari chord dominant, memiliki kecenderungan untuk bergerak ke arah chord dominant (V)
III = Mediant
Fungsi : Sebagai "penengah" chord I dan V. Cenderung bergerak ke chord IV dan VI.
IV = Sub-Dominant
Sub Dominant adalah akord tingkat IV dari Tangga nada tonic
misalnya tangga nada C maka Sub Dominantnya adalah akord F (f-a-c)
Fungsi : sebagai penghalus nuansa beriringan dengan chord dominant (V).
V = Dominant
DOMINANT adalah akord tingkat V dari tangganada Tonic
misalnya tangga nada C maka DOMINANT nya adalah akord G
Fungsi : Sebagai penguat suatu pergerakan kord sebelum kembali ke root. Memberikan kesan kestabilan pergerakan kord dalam suatu musik.
VI = Sub-Mediant
Fungsi : sebagai transformasi kesan minor or sumthin like that.. :D
VII = Leading-Tone
Kalo istilah saya adalah Leading Note (not akord yang berjalan/bergerak)
misalnya disaat kita memainkan akord G (g-b-d) dan akord selanjutnya adalah C (c-e-g), boleh lah sebelum menuju akord C tersebut, nada d dalam akord G kita gerakin dari d menjadi e, kemudian f dan kembali ke e
nah nada d yang bergerak tersebut (d > e > f > e) disebut Leading note
Fungsi : sebagai pemanis pergerakan sebelum ke Tonic (I) ... :nana:
Pengertian Kord 7
Kord 7 (7th Chord) adalah suatu triad dengan penambahan 7th interval. Dengan kata lain Kord 7 adalah kord biasa yang ditambahi nada 7 atau ditambahi satu nada dengan interval septime (7th) dari root.
Kord Dominant 7 ( 7 )
Formula : 3rd Mayor + 3rd minor + 3rd minor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th minor
solmisasi : 1 - 3 - 5 - b7
Contoh : C - E - G - Bes (Kord C7)
Kord minor 7 ( m7 )
Formula : 3rd minor + 3rd Mayor + 3rd minor
Dari Root : 3rd minor - 5th perfect - 7th minor
solmisasi : 1 - b3 - 5 - b7
Contoh : C - Es - G - Bes (Kord Cm7)
Kord Mayor 7 ( M7 )
Formula : 3rd Mayor + 3rd minor + 3rd Mayor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th Mayor
solmisasi : 1 - 3 - 5 - 7
Contoh : C - E- G - B (Kord CMaj7)
Kord minor-Major 7 ( mMaj7 )
Formula : 3rd minor + 3rd Mayor + 3rd Mayor
Dari Root : 3rd minor - 5th perfect - 7th Mayor
solmisasi : 1 - b3 - 5 - 7
Contoh : C - Es - G - B (Kord CmMaj7)
Kord Half-Diminished
Diminished-minor 7 / minor 7 flat 5 ( m7-5 )
Formula : 3rd minor + 3rd minor + 3rd Mayor
Dari Root : 3rd minor - 5th diminished - 7th minor
solmisasi : 1 - b3 - b5 - b7
Contoh : C - Es - Ges - Bes (Kord Cm7-5)
Kord Diminished 7( dim7 )
Enharmonic with kord Mayor Sixth ... :)
Formula : 3rd minor + 3rd minor + 3rd minor
Dari Root : 3rd minor - 5th diminished - 7th dim/diminished
solmisasi : 1 - b3 - b5 - bb7/6
Contoh : C - Es - Ges - Beses / A (Kord Cdim7)
Kord Augmented-Major 7 ( Maug7 / M7#5 )
Formula : 3rd Mayor + 3rd Mayor + 3rd minor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th augmented - 7th Mayor
solmisasi : 1 - 3 - #5 - 7
Contoh : C - E - Gis - B (Kord CMaug7)
Kord Augmented 7( Aug7 )
Formula : 3rd Mayor + 3rd minor + 3rd minor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th augmented - 7th minor
solmisasi : 1 - 3 - #5 - b7
Contoh : C - E - Gis - Bes (Kord Caug7)
Pengertian Kord 9
Kord 9 adalah kord 7 dengan penambahan interval 9th. Interval 9th yaitu sama dengan interval 2nd dari interval setelah oktav (compound interval), yaitu dengan jarak 14 half-step dari root.
Kord 9 (9)
Formula : Kord Dominant 7 + interval Major 9th
[3rd Mayor + 3rd minor + 3rd minor] + 3rd Mayor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th minor - 9th mayor
solmisasi : 1 - 3 - 5 - b7 - 9
Contoh : C - E - G - Bes - D (Kord C9)
Kord Mayor 9 (Maj9)
Formula : Kord Maj 7 + interval Major 9th
[3rd Mayor + 3rd minor + 3rd Mayor] + 3rd minor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th Mayor - 9th Mayor
solmisasi : 1 - 3 - 5 - 7 - 9
Contoh : C - E - G - B - D (Kord CMaj9)
Kord minor 9 (m9)
Formula : Kord minor 7 + interval 9th
[3rd minor + 3rd Mayor + 3rd minor] + 3rd Mayor
Dari Root : 3rd minor - 5th perfect - 7th minor - 9th mayor
solmisasi : 1 - b3 - 5 - b7 - 9
Contoh : C - Es - G - Bes - D (Kord Cm9)
Pengertian Kord 11
Kord 11 adalah kord 7 dengan penambahan interval 11th. Interval 11th yaitu sama dengan interval 4th dari interval setelah oktav (compound interval), yaitu dengan jarak 17 half-step dari root.
Formula : Kord Dominant 7 + interval Perfect 11th
[3rd Mayor + 3rd minor + 3rd minor] + 5th Perfect
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th minor - 11th perfect
solmisasi : 1 - 3 - 5 - b7 - 11
Contoh : C - E - G - Bes - F' (Kord C11)
Kord minor 11 (m11)
Formula : Kord minor 7 + interval Perfect 11th
[3rd minor + 3rd Mayor + 3rd minor] + 5th Perfect
Dari Root : 3rd minor - 5th perfect - 7th minor - 11th perfect
solmisasi : 1 - b3 - 5 - b7 - 11
Contoh : C - Es - G - Bes - F' (Kord Cm11)
Kord Mayor 11 (Maj11)
Formula : Kord Mayor 7 + interval Perfect 11th
[3rd Mayor + 3rd minor + 3rd Mayor] + 5th diminished
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th Mayor - 11th perfect
solmisasi : 1 - 3 - 5 - 7 - 11
Contoh : C - E - G - B - F' (Kord CMaj11)
Kord 13 adalah kord 7 dengan penambahan interval 13th. Interval 13th yaitu sama dengan interval 6th dari interval setelah oktav (compound interval), yaitu dengan jarak 21 half-step dari root.
Kord 13 (13)
Formula : Kord Dominant 7 + interval 13th
[3rd Mayor + 3rd minor + 3rd minor] + 7th Mayor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th minor - 13th mayor
solmisasi : 1 - 3 - 5 - b7 - 13
Contoh : C - E - G - Bes - A' (Kord C13)
Kord minor 13 (m13)
Formula : Kord minor 7 + interval 13th
[3rd minor + 3rd Mayor + 3rd minor] + 7th Mayor
Dari Root : 3rd minor - 5th perfect - 7th minor - 13th Mayor
solmisasi : 1 - b3 - 5 - b7 - 13
Contoh : C - Es - G - Bes - A' (Kord Cm13)
Kord Mayor 13 (Maj13)
Formula : Kord Mayor 7 + interval 13th
[3rd Mayor + 3rd minor + 3rd Mayor] + 7th minor
Dari Root : 3rd Mayor - 5th perfect - 7th Mayor - 13th Mayor
solmisasi : 1 - 3 - 5 - 7 - 13
Contoh : C - E - G - B - A' (Kord CMaj13)
Chord-Progression adalah dinamika perpindahan kord dari kord satu ke kord yang lain dalam suatu lagu.
Dalam Derajat Kord telah dibahas tingkatan kord mulai I sampai VII. Pada bab ini akan dibahas macam-masam pergerakan perpindahan kord-kord tersebut.
Contoh :
:lick: I - IV - V
:lick: I - II - III - II
:lick: I - IV - IVm
:lick: I - VI - I - VI
:lick: IV - V - I - VI
:lick: IV - V - I
:lick: IV - IVm - I - VI
:lick: I - IIb - II - V
:lick: IV - III - VIm - VI - II
:lick: IV - III - II - V - I
:lick: dan lain sebagainya .....
Cadence
Cadence adalah suatu formula dari pergerakan satu chord ke chord lain dimana pergerakan itu merupakan semacam "titik atau koma" dari suatu kalimat nada. Jadi disini melibatkan 2 buah chord dimana interaksi keduanya menimbulkan kesan "titik atau koma" dari suatu kalimat nada.
Misalnya , Lagu "Balonku Ada Lima".
F(IV) ................ C(I) .........G(V) .........C(V)
Balonku tinggal empat .. Kupegang Erat-erat
pada contoh itu ada 2 interaksi antara F-C dan G-C
Dari interaksi tersebut menimbulkan kesan koma (F-C) dan titik (G-C).
Jadi pada saat lagu sedang dimainkan, pendengar akan merasakan bahwa pada saat "Kupegang .. " (chord V) itu akan merupakan akhir dari kalimat nada itu / akan jatuh ke chord Tonic (I) C .
Ada 4 Jenis Cadence :
1. Authentic Cadence : V --> I
Berkesan phrase tersebut terdengar " jelas" kembali ke Chord Tonic.
Dibagi menjadi :
a. Perfect authentic cadence
Yaitu pergerakan V-->I (mayor) atau V-->i (minor). Chord V dan I rootnya sama-sama di bass dan nada tertingginya juga sama-sama "do" di interval atas.
b. Imperfect authentic cadence - Root Position IAC
Jika nada tertingginya bukan "do"
- Inverted IAC
Jika salah satu atau semua chord tersebut diinversi
- Leading Tone IAC
Jika chord V diganti dengan chord Half-Diminished VII
2. Imperfect Cadence : semua chord --> V
Jadi semua chord yang berakhir ke chord V akan menimbulkan kesan "gak lengkap/janggal" dalam suatu kalimat nada.-Phrygian Imperfect Cadence : IVaug --> V
Disebut Phrygian Imperfect cadence karena merupakan Imperfect cadence yg susunan nada-nada dalam chordnya berbentuk phrygian mode.
3. Plagal Cadence : IV --> I
Menimbulkan kesan "ada yang kurang" dari suatu pergerakan yang biasanya dipegang oeh standard cadence V --> I.
4. Interupted Cadence : V --> selain I
Menimbulkan kesan "Ngambang" .. jadi pendengar serasa tertipu dikirain mau abiss ..
Tidak ada komentar
Posting Komentar